Asa teu apdol lamun teu PAPAJAR

Papajar Pramuka Warungkadu di Rawarati
Bulan puasa merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh hampir seluruh masyarakat Islam di Dunia, tidak terkecuali oleh Masyarakay Campakamulya. Campakamulya merupakan sebuah kecamatan kecil di Daerah Selatan Kabupaten Cianjur. Masyarakat Campakamulya mempunyai keberagaman penduduk homogen dalam bidang Agama, 100% masyarakatnya beragama Islam.

Hal ini terlihat dari suasana dan kondisi menjelang Ramadhan tiba, dari Pasar Tradisional setiap Selasa yang terakhir padat dikunjungi oleh masyarakat Campakamulya, hingga di Daerah Warungkadu yang merupakan tempat pasar seperti di Jakarta, macet total.

Namun ada kebiasaan yang memang sulit ditinggalkan yaitu Papajar. Menurut inilah.com papajar berasal dari kata fajar yang berarti sinar, Jika dikaitkan dengan makna bulan Ramadan, papajar berarti menyambut sinar yang akan segera terbit. Sama maknanya dengan Puasa,yang pada pelaksanaannya diawali sebelum terbitnya fajar, dan diakhiri dengan terbenamnya matahari. 

Ada juga sebagian masyarakat yang memberikan arti papajar berasal dari kata pajaratan, yaitu kuburan. Kebiasaan masyarakat muslim Cianjur seminggu sebelum Bulan Sy'aban berakhir dan sebelum datang Bulan Ramadhan suka menziarahi kuburan atau makam leluhur atau orang tua. Kegiatan ini dilaksanakan secara bersama-sama dengan keluarga besar, sehingga setelah ziarah kubur selesai diteruskan dengan acara makan bersama di suatu tempat yang telah disetujui bersama.

Kebiasaan ini terus menerus berlangsung sehingga sudah menjadi tradisi yang melekat pada masyarakat dan tidak bisa ditinggalkan. Admin pernah bertanya pada salah seorang penduduk Campakamulya, sebutlah Mang Jejen. Admin bertanya, "mang keur munggah geus nyiapkeun naon euy?, Mang Jejen menjawab: "ah pa can nanaon abdi mah, karek papajar we ka leuweung jeung barudak dan teu boga duit.", Admin pun bertanya kembali: "atuh ari teu boga duit make kudu papajar maneh teh., Mang Jejen menjawa sambil tersenyum:" nyaeta ku teu boga duitna pa matak ka leuweung oge, geus leumpang, cape dahar balakecrakan pan bungah," menarik napas dan diam beberapa saat lalu berbicara lagi: "pan asa teu apdol pa, mun teu papajar teh he...he..he...". dan admin pun tersenyum simpul sambil berpikir dalam hati "na ari urang teu ka mana-mana atuh euy..... nyaeta teu boga duit... hehe....hehe.."

Begitulah ulasan papajar. Admin dan segenap redaksi CIBANGGALAnet mengucapkan:

Marhaban Ya Ramadhan
Mohon Maaf Lahir dan Bathin....


Musim Samen Di Campakamulya 2014

Musim Samen Di Campakamulya 2014
Samen berasal dari Bahasa Belanda yang artinya bersama-sama (sumber:http://id.wiktionary.org/wiki/samen). Namun sudah menjadi bahasa keseharian Masyarakat Sunda kebanyakan, khususnya di Daerah Cianjur yang mempunyai arti Perayaan Kenaikan Kelas/Perpisahan kelas terakhir (6 di SD, 3 di SMP/SMA). Hal ini cukup beralasan karena samen merupakan acara bersama antara Dewan Guru, Komite Sekolah, Murid, Orang Tua dan masyarakat sekitar sekolah, sehingga samen seperti acara wajib apabila tahun pelajaran sudah berakhir. Awal mulanya, samen mengetengahkan hasil kreasi siswa pada akhir tahun pelajaran, atau di negara-negara barat disebut juga Resital Sekolah yang artinya mempertunjukan kreasi seni setelah belajar sekian lama.

Di Campakamulya, samen di mulai sejak seminggu terakhir, sampai tanggal 24 Juni 2014 pun masih ada yang yang merayakan. Kebiasaan di Campakamulya samen mempersembahkan hasil kreasi siswa yang berlatih selama 2 minggu atau sebulan setelah Ujian Akhir Sekolah. Sambil menunggu pembagian rapot para siswa berlatih untuk dipertunjukan pada acara samen yang sudah direncanakan melalui Musyawarah Orang Tua Siswa melalui Komite Sekolah.

Admin mencatat beberapa keunikan dari pergelaran samen ini, ada sekolah yang menampilkan kreasi siswa saja, ada juga yang dicampur oleh Pertunjukan musik electone dangdut, ada juga yang disatukan dengan Peringatan Hari Besar Islam (Isra Mi'raj) sesuai dengan hasil kesepakatan orang tua siswa.

Pada samen ini seluruh masyarakat menunggu-nunggu, pada kesempatan ini para pedagang jajanan bahkan pedagang pasar meraup untung dari perhelatan ini. Pada setiap samen di sebuah sekolah, muncul pasar-pasar kaget/dadakan yang mendagangkan mainan anak, baso, sate, bahkan sampai baju. Kayak pasar malam pokona mah..... Kalau dihitung kasar dari sebuah SD yang mempunyai Murid 200 orang, minimal siswa jajan Rp. 50.000 maka perputaran uang pada satu hari di sebuah SD yang samen adalah 10.000.000, begitu besarnya perekonomian kita tersebut.

Berikut beberapa Poto yang bisa diambil oleh admin:

CAMAT CAMPAKAMULYA