(30/11) Penataan Curug Tilu terus berlangsung, kali ini pembangunan Bale Sawala Utama di atas Pasir Tilu berlangsung di bawah gemericik hujan. Pembangunan Bale dimulai pukul 7.00 hari Kamis, 30/11/2017 setelah dari kemarin mengumpulkan bambu gombong dan bambu tali oleh masyarakat. Perataan dimulai dibawah rintik hujan, perataan ini hanya sekedar untuk meratakan penampang tanah yang akan dipakai tempat bale. Tidak berapa lama, salah satu pekerja terantuk cangkulnya mengenai batu. Pas dilihat batu tersebut cocok untuk dasar "tatapakan" kaki bale. Maka digalilah batu tersebut, namun tak dinyana batu tersebut besar memanjang hingga harus digali dengan kedalaman 1 meter. dan ditemukanlah batu aneh berupa patok berwarna agak kekuningan.
Pelaksana lapangan, Ajud Tajudin, S.IP. langsung menghubungi Kasi PPM untuk menginformasikan penemuan tersebut. Kasi PPM bersama Camat dan Para Pendamping Profesional Desa segera menuju lokasi. Dan memang batu berbentuk patok tersebut mempunyai keunikan. dan penempatan bale pun agak sedikit digeser dari tempat penemuan tersebut.
Batu tersebut berbentuk limas, berwarna agak kekuningan dan mempunyai guratan-guratan teratur sebanyak 3 buah dipinggirnya, dan guratan tersebut rata-rata selebar 5 cm. Tinggi Batu sekitar 80 cm, panjang sisi yang berbetuk segitiga sama sisi sepanjanjang 40 cm setiap sisinya, berat diperkirakan 60 kg. Dilihat dari bentuknya batu tersebut dimungkinkan adalah patok.
Menurut Kasi Kesra dan ekbang Desa Sukabungah, H Aang Ridwansyah, yang ikut pembangunan bale menyebutkan: " .... penemuan batu ini sangat mengejutkan bagi para pekerja yang sedang bergotong royong, batu tersebut tidak dipindahkan ke mana-mana, hanya diangkat ke permukaan tanah ..."
Menurut Ajud, " ... Batu eta siga patok, siga nu dicaritakeun ku kolot baheula, mun benang batu eta, Jawura jadi kota....". Memang betul, menurut mitos yang beredar dimasyarakat bahwa di perbukitan yang mengitari Kampung Jawura akan ditemukan Patok Emas sejumlah 3 buah dan apabila telah ditemukan maka berangsur-angsur kampung jawura akan menjadi kota. Setidaknya menjadi pusat keramaian. Dan selaras dengan mitos tersebut di tempat pembangunan bale ditemukan batu berbentuk patok terbuat dari batu kuning, atau kalau kata orang setempat batu karatan.
Menurut Camat Campakamulya, Iyus Yusuf, S.STP., M.Si penemuan batu tersebut sudah dikoordinasikan ke pihak terkait. Berikut beberapa dokumentasi mengenai keberadaan batu tersebut: